Detail Berita

Mengenang Kembali Sejarah Peristiwa Heroik di Surabaya Pada Tanggal 10 November 1945

Jumat, 22 November 2024 09:28 WIB
27 |   -

Oleh IT Club SMAN1S

Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 10 November sebagai hari pahlawan nasional, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Hari pahlawan tanggal 10 November selalu diperingati setiap tahun di Indonesia. Peringatan hari pahlawan ini berkaitan dengan peristiwa bersejarah di kota Surabaya. 

Sejarah ini berawal pada tanggal 25 Oktober tahun 1945, tentara sekutu yang berisikan tentara Inggris dan Belanda atau NICA (Netherlands Indies Civil Administration) datang ke kota Surabaya dengan tujuan awal melucuti persenjataan Jepang dan mengamankan para tawanan perang. Namun, NICA, yang dipimpin oleh Brigadir Jendral Aulbertin Walter Sother Mallaby tiba-tiba memasuki wilayah Surabaya dan mendirikan pos pertahanan pada tanggal 27 Oktober tahun 1945. 

Selain itu, para pasukan sekutu yang didominasi oleh tentara Inggris itu juga menyerbu penjara dan membebaskan tawanan perang yang ditahan Indonesia, serta memerintahkan agar masyarakat Indonesia menyerahkan senjata mereka. Hal tersebut tentu saja ditolak secara tegas oleh rakyat Indonesia. Hingga Bung Tomo, selaku tokoh penting pad peristiwa ini, berhasil menyerang pos-pos pertahanan Sekutu dan tempat-tempat yang penting pada tanggal 28 Oktober 1945. 

Pertempuran senjata antara masyarakat Indonesia dengan tentara Inggris tetap dilakukan, meskipun pada tanggal 29 Oktober telah terjadi gencatan senjata. Konflik ini membuat Inggris naik pitam ketika mengetahui terbunuhnya Jenderal Mallaby pada 30 Oktober 1945. Sampailah pada tanggal 10 November, pasukan sekutu melancarkan serangan dan mendapatkan perlawanan dari pasukan dan milisi Indonesia. Inggris memberikan tanggapan berupa ultimatum atau tuntutan oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang menggantikan Jenderal Mallaby. 

Isi ultimatum tersebut yakni:
1. Seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus melaporkan diri.

2. Seluruh senjata yang dimiliki pihak Indonesia di Surabaya harus diserahkan kepada Inggris.

3. Para pemimpin Indonesia di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi, pada tempat yang telah ditentukan dan bersedia menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. 

Rakyat Indonesia juga dimintai untuk menghentikan perlawanan terhadap tentara Inggris oleh Jenderal Eric. Namun, apabila tidak ditaati, tentara AFNEI dan Administrasi NICA mengancam untuk menyerang kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Para pemimpin perjuangan dan segenap rakyat tidak mematuhi ultimatum tersebut, sehingga kota Surabaya digempur oleh tentara Inggris dari berbagai arah dengan kekuatan darat, laut, maupun udara yang menyebabkan pecahnya pertempuran terbesar di Surabaya pada 10 November 1945.  Tiga minggu lamanya pertempuran ini berlangsung dan berakhir memakan korban jiwa sebanyak ribuan orang, termasuk warga sipil. Sebanyak 20.000 rakyat Surabaya terluka, dan 1.600 tentara Inggris tewas, hilang dan luka-luka. 

Bung Tomo memiliki peran besar dalam mengobarkan semangat pada perlawanan ini melalui siaran Radio Pemberontakan milik Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI). Selain Bung Tomo, tokoh berpengaruh yang di antaranya dari kalangan agama yang ikut andil menggerakkan rakyat Surabaya yaitu KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah, dan kyai-kyai pesantren lainnya. Mereka menggerakkan para santri dan warga sipil untuk tergabung dalam milisi perlawanan. 

Sikap heroik pada para pejuang itulah yang membuat tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan untuk mengenang pertempuran bersejarah di kota Surabaya. Hari pahlawan tahun 2024 hadir dengan tema "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu". Maknanya, supaya rakyat Indonesia memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk membangun negeri sesuai kapabilitas dan profesi masing-masing.

Memperingati hari pahlawan menjadi salah satu bentuk rasa terimakasih kita kepada para pahlawan di masa lampau serta menghormati jasa dan perjuangan mereka untuk mengusir para penjajah sehingga Indonesia meraih kembali kemerdekaan. Kota Surabaya kini dikenal sebagai kota pahlawan berkat peristiwa heroik pada 10 November 1945. 
 
Sumber:

Felicia Gisela Br Sihite. 2024. "Hari Pahlawan Nasional 2024: Sejarah, Logo, Tema, Susunan Acara". Dalam https://www.detik.com/sumut/berita/d-7629826/hari-pahlawan-nasional-2024-sejarah-logo-tema-susunan-acara#goog_rewarded

M. Hilal Eka Saputra Harahap. 2024. "Asal-usul sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 dan tujuannya". Dalam https://www.antaranews.com/berita/4446945/asal-usul-sejarah-hari-pahlawan-10-november-1945-dan-tujuannya

KPKNL Madiun. 2023. "Sejarah Hari Pahlawan, Peristiwa di Tanggal 10 November 1945". Dalam https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-madiun/baca-artikel/16573/Sejarah-Hari-Pahlawan-Peristiwa-di-Tanggal-10-November-1945.html


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini